2:30 PM
0

 
1.1   Latar belakang masalah
Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusab SMK masih  menerapkan  Pendidikan  dan  Pelatihan  bagi yang  telah  lolos  seleksi penerimaan  karyawan  rata-rata  2  (dua)  bulan.  Hal  ini  menunjukan  bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri. Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan praktik, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/ industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.Sesuai  dengan  hasil  pengamatan  dan  penelitian  Direktorat  Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-matadiukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik. Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.Untuk kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu  sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder” bias batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mrngerjakan mengelas. Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang berdasarkan kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadanan) Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992  tentang  Seklah  Menengah  Kejuruan  dan  Kepmendikbud  Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

1.2 Identifikasi Masalah
  Dalam bahasan karya tulis ini, ruang lingkupnya di batasi dalam pembahasan pengembangan pembelajaran  dengan pemanfaatan multimedia interaktif dalam menunjang proses pengajaran guna meningkatkan guna kualitas pembelajaran serta implementasi pembelajaran multimedia interaktif.

1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah
a.Perumusan Masalah
 Dapat dirumuskan menjadi beberapa permasalahan pokok antara lain:
1.   Pembelajaran konvensional yang lebih cenderung membosankan dan kurang interaktif dan komunikatif dalam menstransfer pengetahuan.
2.   Menurunnya motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
3.   Kemampuan dan keterampilan pendidik yang masih minim dalam mendesai pembelajaran.
4.   Pergeseran praktik pembelajaran konvensional menuju pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran.
b.Pembatasan Masalah
Batasan merupakan lingkungan yang membatasi sistem misalnya aturan,authentication penggunan sistem.

1.4 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Sistem  Ganda  adalah  suatu  bentuk  penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron programg pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian  yang  diperoleh  melalui  kegiatan  bekerja  langsung  pada bidang pekerjaan yang relevan, terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu. Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan Industri kerja (industri/ perusahaan atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya  terlibat  dan  bertangguang  jawab  mulai  dari  tahap perencanaan  program, tahap penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta diklat, serta pemasarannya.

b.Tujuan 

a.       Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda pada SMK bertujuan untuk:
b.    Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang  memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan Industri pekerjaan.
c.       Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.
d.      Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas.
e.       Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.5 Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsisebagai hal hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannya.


1.6 Pertanyaan Penelitian








1.7 Kegunaan Hasil Penelitan
Perkembangan teknologi multimedia menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar. Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajarn sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata, tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang telah terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan peserta didik.

1.8 Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah multimedia merupakan media yang mempelajari tentang penggabungan teks,suara, animasi, gambar, dan video dengan alat bantu yang berupa online dan ofline. dalam multimedia kita bisa mempelajari tentang video editing , photoshop,web desaign, dan lain lain.

1.9 Sistematika Penulisan
Bab 1 merupakan isi pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, maksud dan tujuan, anggapan dasar, pertanyaan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penjelasan istilah  dan sistematika pe









0 comments:

Post a Comment